Untuk pertama kalinya,  para ilmuwan akan merekonstruksi parfum yang dipakai ratu Mesir kuno.  Target pertama parfum yang dipakai Hatshepsut, ratu Mesir yang berkuasa  selama 20 tahun sejak 1479 sebelum Masehi.
Hatshepsut  yang dipilih pertama bukan Cleopatra karena di makamnya ditemukan guci  logam yang mungkin bekas wadah parfumnya karena bertuliskan nama sang  ratu. Tim ilmuwan dari Museum Mesir Universitas Bonn Jerman menemukan  residu yang diduga sisa parfum yang mengendap di dasar guci tersebut.
“Jika  sukses, ini untuk pertama kalinya parfum Firaun diciptakan kembali,”  ujar Michael Hoveler Muller, kurator museum. Ia yakin dapat mengungkap  kembali bau yang telah hilang selama 3.500 tahun-an karena guci yang  dipakai untuk wadah saat ditemukan dalam kondisi baik dan tertutup  rapat.
Langkah yang masih dilakukan  saat ini adalah menganalisis komposisi bahan-bahan yang dipakai. Parfum  tersebut diperkirakan dibuat dari bahan kemenyan yang diimpor dari  wilayah yang kini disebut Somalia. Saat itu, kemenyan sangat bernilai  dan hanya dipakai di lokasi pemujaan dan kerajaan.
No comments:
Post a Comment